Literasi Media

Kamis, 27 Desember 2012

Perlukah Regulasi Untuk mengatur Citizen jurnalism dan E commerce?


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang masalah
Dalam UU ITE Pasal 27 ayat (3) ” Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan atau mentransmisikan dan atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan atau pencemaran nama baik”.
Masih segar dalam ingatan kita tentang kasus Prita Mulyasari, dimana dilihat kronologisnya, Prita Mulyasari complain, dan termuat di detik.com. Dan atas dasar itulah maka Prita dituntut dengan pasal tersebut. Mungkin pertimbangannya, Prita dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan informasi elektronis dan berimplikasi pada pencemaran nama baik.
Disini,  terjadi penafsiran yang multitafsir, dari sudut pandang lain misalnya, dari sisi UU perlindungan konsumen, yang namanya keluhan itu adalah hak konsumen. Artinya Negara menjamin hak itu.
Semakin mudahnya akses internet, membuat masyarakat semakin mudah pula untuk "mendapatkan" barang secara online. Tulisan ini dbuat karena penulis merasa sangat heran, karena dengan sangat mudah beberapa orang disekitar penulis tertipu berbelanja secara online, tidak tanggung-tanggung, dua orang sekaligus kena tipu dengan kerugian jutaan rupiah. Salah satunya adalah senior saya sendiri yang tertipu dengan adanya embel-embel “Smartphone Blackberry murah”. Mereka tertipu di salah satu situs belanja online yang menyebutkan berlokasi di daerah Batam. Namun setelah melakukan pembayaran, barang pun ditunggu-tunggu tak kunjung datang.
Di media sosial Twitter, ada beberapa akun anonim yang sering dibicarakan orang. Salah satunya @TrioMacan2000. Kicauannya sering menyerempet isu-isu sensitif, termasuk skandal panas di pusat kekuasaan. Belum tentu semuanya benar, tetapi kicauannya beberapa kali mengundang komentar pejabat yang gerah. Ade Ayu Sasmita dengan Acount twitternya Trio Macan 2000, benar-benar telah mengguncang pemerintahan SBY. Selaku presiden RI, ia seperti dibuat malu Trio Macan 2000. Acount dengan avatar wanita cantik itu juga seakan berhasil mempencundangi mentri dan beberapa pejabat penting di era SBY. Maka sekali lagi acount yang mempunya follower hanya 60 ribuan itu juga seakan mampu menelanjangi semua program kerja pemerintahan yang ujung-ujungnya hanya omong belaka.
Dikutip dari Republika.co.id Mabes Polri mengaku sulit untuk melacak dan mengungkap pemilik akun twitter Triomacan2000. "Susah untuk dilacak. Kita memang tahu misalnya Triomacan2000, tapi ini kan bukan nama asli," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (25/6).
Dengan adanya berbagai kejadian seperti dalam pemaparan diatas maka penulis mencoba untuk menganalisis bagaimana Regulasi dan peran UU ITE dalam mengatur citizen journalism dalam kebebasan berekspresi serta bagaimana mengatur tindak kejahatan di dalam dunia maya (cybercrime).
1.2 Identifikasi dan rumusan masalah
1.2.1 Identifikasi masalah
Berbagai kasus cybercrime menjadi permasalahan terkait regulasi serta peran Undang-undang ITE dalam E commers dan citizen journalism. Dan bagaimana undang-undang ITE dalam melindungi kebebasan dalam berekspresi di dunia maya (internet) serta peran undang-undang tersebut dalam melindungi, mengatur, serta menjaga kenyamana pengguna internet dalam bentuk usaha ataupun kebebasan.
1.2.2 Rumusan masalah
a. Perlukah regulasi untuk mengatur citizen journalism dan e-commerce ?
b. Dapatkah UU ITE tahun 2008 mengaturnya ?







BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian regulasi
Dikutip dari : http://id.shvoong.com  Regulasi adalah "mengendalikan perilaku manusia atau masyarakat dengan aturan atau pembatasan." Regulasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, misalnya: pembatasan hukum diumumkan oleh otoritas pemerintah, regulasi pengaturan diri oleh suatu industri seperti melalui asosiasi perdagangan, Regulasi sosial (misalnya norma), co-regulasi dan pasar. Seseorang dapat, mempertimbangkan regulasi dalam tindakan perilaku misalnya menjatuhkan sanksi (seperti denda). Tindakan hukum administrasi, atau menerapkan regulasi hukum, dapat dikontraskan dengan hukum undang-undang atau kasus.
2.2 Pengertian citizen journalism
Citizen Journalism (Jurnalisme warga) dapat disimpulkan bahwa Citizen Journalism sebenarnya merupakan salah satu sarana untuk mencapai suatu hal yang disebut dengan istilah demokrasi.
Kebebasan berekspresi dalam penyampaian berita tanpa ada ikatan dari pihak di luar si pembuat berita adalah hal yang ingin dicapai oleh Citizen journalisme.
J.D. Lasica Online Journalism Review (2003), mengategorikan media citizen journalism ke dalam 5 tipe:
1. Audience participation (seperti komentar user yang diattach pada kisah-kisah berita, blog-blog pribadi, foto, atau video footageyang diambil dari handycam pribadi, atau berita lokal yang ditulis oleh anggota komunitas).
2. Situs web berita atau informasi independen (Consumer Reports, Drudge Report).
3. Situs berita partisipatoris murni (OhmyNews).
4. Situs media kolaboratif (Slashdot, Kuro5hin).
5. Bentuk lain dari media ‘tipis’ (mailing list, newsletter e-mail).
6. Situs penyiaran pribadi (situs penyiaran video, seperti KenRadio)

2.3. E-commerce
Dikutip dari http://juansyah.wordpress.com e-Commerce  merupakan  prosedur  berdagang  atau  mekanisme  jual-beli  di  internet  dimana  pembeli  dan  penjual  dipertemukan  di  dunia maya.  e-Commerce  juga  dapat didefinisikan  sebagai  suatu  cara berbelanja  atau  berdagang  secara online  atau  direct selling  yang  memanfaatkan  fasilitas  Internet  dimana  terdapat  website  yang  dapat menyediakan layanan “get and deliver“.
e-Commerce  akan  merubah  semua  kegiatan  marketing  dan  juga  sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
2.4 Regulasi untuk citizen journalism dan e-commerce
Memang tidak dapat dipungkiri kecepatan jurnalisme warga dalam menyampaikan informasi tidak bisa ditandingi oleh media massa resmi. Faktor yang mempengaruhi adalah kemajuan didunia cyber dan keberadaaan jurnalis profesional pada saat kejadian berlangsung, suatu kejadian datang tiba-tiba dan sangat kecil kemungkinan jurnalis profesional bisa langsung datang beberapa menit setelah kejadian itu berlangsung.
Maka, secara tidak langsung masyarakat dan wartawan profesional membutuhkan peran jurnalisme warga pada saat itu untuk melaporkan kejadian terkini. Faktor inilah yang menyebabkan semakin bertambahnya citizen journalism di setiap negara.
Di Indonesia sendiri jurnalisme warga mulai marak terjadi pada 2004 lalu, ketika video amatir dari Cut Putri beredar luas di media elektronik. Ia yang berhasil merekam detik-detik sebelum terjadinya Tsumani Aceh lima tahun silam, dan ketika air bah itu mulai menghantam apa saja yang ada disekilingnya. Kemudian setelah video dari Cut Putri ini muncul video-video lainnya yang berasal dari warga yang dikirim ke media massa resmi, seperti Video Gempa Padang, Longsornya tanah di Bukit tinggi, atau Video sesaat setelah kejadian Bom Marriot-Ritz Calton pada 17 Juli lalu, dan masih banyak lagi contoh-contoh video lain yang dikirim warga ke media massa resmi untuk dipublikasikan ke khalayak umum. Tidak hanya video saja jurnalisme warga yang banyak di tanyangkan di media massa resmi, ada juga jurnalisme warga yang memanfaatkan fasilitas media baru (internet) untuk menyalurkan apa yang mereka ketahui tentang informasi penting ke masyarakat. Misalnya merekla menulis di blog pribadi, atau situs jejaring sosial lainnya (fecebook, twitter, msn, dll)
Walaupun Citizen Journalism mengusung kebebasan dalam penyampaian berita, kebebasan tersebut haruslah bertanggung jawab, memang dalam Citizen Journalism tidak ada aturan yang mengatur dan menentukan harus seperti apa seseorang membuat sebuah berita atau menyajikan informasi, disini semua orang berhak untuk menyampaikan suara dan pendapat yang menjadi aspirasinya dalam menanggapi sebuah permasalahan, isu, atau peristiwa yang sedang terjadi.
E-commerce sekarang ini seringkali berujung pada tindak kriminal pemalsuan. Banyak sekali Orang yang tidak bertanggung jawab yang dengan sengaja mengusili dunia perdagangan elektronik dengan mencampurkan tindak pemalsuan dan pembohongan terhadap custumersnya dibalik kedok e-commerce. Hal ini jelas membawa dampak buruk bagi segala aspek kehidupan masyarakat/ khalayak secara luas.
Contohnya adalah ditemui kasus penipuan penjualan online seperti penjualan handphone blackberry online yang dialami oleh senior saya sendiri. Dalam kasus ini konsumen sebagai korban diminta sang penjual untuk mengirim uang pembayaran melalui media trasfer Bank dengan janji akan dikirim barang pesanan berupa handphone blackberry seusai transaksi pembayaran dilakukan. Alhasil kedua senior saya tadipun rugi jutaan rupiah.
Sejauh ini, adanya UU ITE tidak cukup merubah cara masyrakat dalam mengatur kegiatan dunia maya, diantaranya masih banyak kasus seperti:
1.      Pengaksesan Situs Porno/Kekerasan/Narkoba
2.      Penipuan belanja Online
3.      Penyampaian pendapat dalam dunia maya yang tanpa aturan seperti @triomacan2000
4.      Penyebaran file/konten berbahaya (Virus,Spam dll.)
5.      Blog/Tulisan mengandung isi berbau SARA
6.      Pengaksesan Illegal, serta pemakaian software illegal.



BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejauh ini, adanya UU ITE tidak cukup merubah cara masyrakat dalam mengatur kegiatan dunia maya, diantaranya masih banyak kasus seperti:
1.      Pengaksesan Situs Porno/Kekerasan/Narkoba
2.      Penipuan belanja Online
3.      Penyampaian pendapat dalam dunia maya yang tanpa aturan seperti @triomacan2000
4.      Penyebaran file/konten berbahaya (Virus,Spam dll.)
5.      Blog/Tulisan mengandung isi berbau SARA
6.      Pengaksesan Illegal, serta pemakaian software illegal.
Menurut saya harus ada aturan yang lebih baku daripada UU ITE, seperti ada suatu alat untuk menyadap alamat IP dimana orang yang sedang berselancar, sehingga apabila orang tersebut melakukan kejahatan, maka akan mudah ditemukan.
Sumber

Rabu, 07 November 2012

Gelombang Peradaban Manusia


Menurut Alvin Toffler, tiga gelombang peradaban manusia terdiri dari era pertanian, industri dan era informasi / komunikasi (lihat Rogers 1986 ; Alisyahbana dalam Yulian, dkk (2001) :
1. Gelombang pertama (800 SM-1500 M) adalah gelombang pembaruan dimana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian yaitu manusia berubah dari kebiasaan berpindah-pindah yang menetap disatu tempat. Ciri masa ini adalah penggunaan “baterai alamiah” yang dapat menyimpan energi yang dapat diperbaharui dalam otot-otot binatang, hutan, air terjun, angin atau langsung dan matahari, banyak sekali menggunakan kincir air dan kincir angin.
2. Gelombang kedua (1500 M-1970 M) adalah masyarakat industri, sebagai “manusia ekonomis” yang rakus yang baru lahir dari Renaissance (pencerahan di Eropa). Adam Smith dengan bukunya The Wealth of Nations dari Charles Darwin dengan bukunya The Origin of Species mewarnai budaya renaissance.
Imprialisme dan kolonialisme di gelombang kedua ini merupakan interpretasi yang salah dari Teori Darwin, terutama ideologi Social Darwinism dan Herbert Species ; The Mights is always Rights.
· Gelombang kedua ini berbudaya produk massa, pendidikan massa, komunikasi massa dan media massa.
· Budaya Iptek tumbuh dengan pesat
3. Gelombang ketiga (1970-2000 M) adalah  masyarakat informasi.
· Dalam gelombang ketiga ini kadang disebut sebagai Knowledge Age, dengan digunakannya satelit telekomunikasi, kabel optik dalam jaringaninternet,masyarakat mampu berkomunikasi online


Sejak kapan Manusia mengenal sistem abjad???


Manusia mengenal sistem abjad sekitar 5.000 tahun sebelum masehi. Ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia, berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca serta alphabet Phunesia adalah beberapa contoh bahwa manusia telah mengenal sistem abjad .
Mendekati tahun 3.500 sebelum masehi manusia memiliki gagasan untuk mengembangkan serangkaian lambang sederhana yang dapat dipahami oleh kalangan luas, yaitu huruf. Huruf mewakili suara yang diucapkan dan dengan berbagai cara.
Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari penggunaan gambar ke penggunaan sederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik, lalu lambat laun gagasan penggunaan simbol huruf konsonan dan vokal muncul. Saat itu karakter yang dibutuhkan kurang lebih 100 dan sekarang kita hanya mempunyai 26 karakter saja
Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Sejak masa prasejarah, lukisan dinding di gua ditorehkan dengan arang dan pictograph dibuat di atas kepingan tanah liat, hingga bangsa Mesir akhirnya menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus. Bangsa Cina memberi kontribusi yang penting dicatat yaitu pada tahun 105, dengan hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli pembuat kertas. Sebelumnya mereka menulis di atas selembar katu dengan menggunakan pena bambu, baru pada abad ke 7 bangsa Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.
Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh Johann Gensfleisch Gutenberg dari Jerman, telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran serta produksi.


Selasa, 06 November 2012

TEORI UTOPIA TEKNOLOGI

Utopia sebenarnya berangkat dari dua hal, yaitu realita dan harapan. singkatnya, harapan yang ada tidak sesuai dengan realita yang ada. Memang cakupan utopia pada pertama kali adalah tempat, khususnya sebuah negara atau kota (tidak tertutup kemungkinan cakupan yang diperbesar atau dipersempit, maksudnya seperti desa atau bahkan surga), namun muncul utopis-utopis yang menganggap bahwa utopia bukan merupakan sebuah tempat, namun lebih sebagai sebuah tujuan, baik bagi instansi-instansi, maupun perorangan. dari sinilah utopia kemudian dianggap sebagai satu hal yang mungkin untuk dilaksanan. salah satu utopis yang menganggap utopia mungkin adalah Lewis Mumford.

Lewis Mumford sendiri membagi dua jenis utopia berdasarkan asal mula kata utopia. dari eutopos dia menghasilkan teori utopia of reconstruction, sedangkan dari outopos dia menghasilkan teori utopia of escape. keduanya tetap meiliki elemen pendukung utopia, yaitu harapan dan kenyataan. perbedaan dari kedua teori ini hanya berada dari pelaksanaannya saja. jika dalam utopia of reconstruction kenyataan yang ada akan dilawannya melalui tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mewujudkan harapannya, sedangkan dalam utopia of escape kenyataan yang ada dibiarkannya menang. maksudnya adalah jika ada seorang anak petani yang bermimpi untuk menjadi seseorang dokter, maka dalam utopia of reconstruction tindakan yang diambilnya adalah dengan belajar bersungguh-sungguh dan mencari cara untuk studinya. sedangkan dalam utopia of escape tindakan yang diambilnya adalah pasrah, dan hanya memikirkan mimpinya tersebut tanpa tindakan yang 
nyata.

Ada satu catatan lagi tentang utopia of escape, yaitu ketika memikirkan mimpinya, seseorang bisa saja tidak kuat dengan kenyataannya dan cenderung berbuat anarkis (bunuh diri, dalam ruang lingkup lebih besar bisa berupa terorisme). dan hal ini bisa mengarah juga ke istilah yang masih satu lingkup dengan utopia, yaitu distopia.

( sumber http://pratiwitiwik.wordpress.com/tag/teori-determinisme-teknologi/

Teori Determinisme teknologi


Marshall McLuhan adalah pencetus dari teori determinisme teknologi ini pada tahun 1962 melalui tulisannya The Guttenberg Galaxy : The Making of Typographic Man. Dasar teorinya adalah perubahan pada cara berkomunikasi akan membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Sebagai intinya adalah determinisme teori, yaitu penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi merupakan faktor yang mengubah kebudayaan manusia. Di mana menurut McLuhan, eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan mode komunikasi.
Perubahan pada mode komunikasi membentuk suatu budaya dengan melalui beberapa tahapan, yaitu :
1. penemuan dalam teknologi komunikasi
2. perubahan dalam jenis-jenis komunikasi
3. peralatan untuk berkomunikasi
Dengan dilaluinya ketiga tahapan di atas, maka akhirnya peralatan tersebut membentuk atau mempengaruhi kehidupan manusia. Selanjutnya akan terjadi beberapa perubahan besar yang terbagi dalam empat periode/era, yaitu dapat dijelaskan dalam bagan di bawah ini :
Pertama, era kesukuan atau the tribal age. Pada periode ini, manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Mengucapkan secara lisan berupa dongeng, cerita, dan sejenisnya.
Kedua, era tulisan atau the age of literacy. Manusia telah menemukan alfabet atau huruf sehingga tidak lagi mengandalkan lisan, melainkan mengandalkan pada tulisan.
Ketiga, era cetak atau the print age. Masih ada kesinambungan dengan alfabet, namun lebih meluas manfaatnya karena telah ditemukan mesin cetak.
Keempat, era elektronik atau the electronic age. Contoh dari teknologi komunikasi yaitu telephon, radio, telegram, film, televisi, komputer, dan internet sehingga manusia seperti hidup dalam global village.
Teknologi komunikasi yang digunakan dalam media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia atau menurut Em Griffin (2003 : 344) disebut nothing remains untouched by communication technology. Dan dalam perspektif McLuhan, bukan isi yang penting dari suatu media, melainkan media itu sendiri yang lebih penting atau medium is the message.
Contoh yang dapat ditemui dalam realita yaitu perkembangan teknologi yang semakin maju membuat segalanya serba ingin cepat dan instan. Teknologi sebagai peralatan yang memudahkan kerja manusia membuat budaya ingin selalu dipermudah dan menghindari kerja keras maupun ketekunan. Teknologi juga membuat seseorang berpikir tentang dirinya sendiri. Jiwa sosialnya melemah sebab merasa bahwa tidak memerlukan bantuan orang lain jika menghendaki sesuatu, cukup dengan teknologi sebagai solusinya. Akibatnya, tak jarang kepada tetangga dekat kurang begitu akrab karena telah memiliki komunitas sendiri, meskipun jarak memisahkan, namun berkat teknologi tak terbatas ruang dan waktu.
Solusi agar budaya yang dibentuk di era elektronik ini tetap positif, maka harus disertai dengan perkembangan mental dan spiritual. Diharapkan informasi yang diperoleh dapat diolah oleh pikiran yang jernih sehingga menciptakan kebudayaan-kebudayaan yang humanis.
Determinisme teknologi dapat diartikan bahwa setiap kejadian atau tindakan yang dilakukan manusia itu akibat pengaruh dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi tersebut tidak jarang membuat manusia bertindak di luar kemauan sendiri. Pada awalnya, manusialah yang membuat teknologi, tetapi lambat laun teknologilah yang justru memengaruhi setiap apa yang dilakukan manusia. Zaman dahulu belum ada Hand Phone dan internet. Tanpa ada dua perangkat komunikasi itu keadaan manusia biasa saja. Tetapi sekarang dengan ketergantungan pada dua perangkat itu manusia jadi sangat tergantung.
Pencetus teori determinisme teknologi ini adalah Marshall McLuhan pada tahun 1962 melalui tulisannya The Guttenberg Galaxy : The Making of Typographic Man. Dasar teori ini adalah perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi  membentuk cara berpikir, berperilaku, dan bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi selanjutnya di dalam kehidupan manusia. Contohnya dari masyarakat yang belum mengenal huruf menjadi masyarakat yang canggih dengan perlatan cetak maupun electronik. Inti determinisme teori yaitu penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi merupakan faktor yang mengubah kebudayaan manusia. Di mana menurut McLuhan, budaya kita dibentuk dari bagaimana cara kita berkomunikasi.
dikutip dari: (nurudin-umm.blogspot.com, yearrypanji.wordpress.com nurmasetiana.blogspot.com pratiwitiwik.wordpress.com)

SAYA DAN MEDIA SOSIAL


Saya adalah salah satu dari sekian milyar pengguna media sosial, jikakita mendengar media sosial, maka akan ada di benak kita seperti: Facebook, Twitter, Blog, dan lain sebagainya.ingat sosial media pasti Ingat lagunya Saykoji (Online) yang kira-kira liriknya seperti berikut,
“Siang malam ku selalu menatap layar terpaku
untuk on line on line On line on line …
 Tidur telat bangun pagi pagi
 Nyalain komputer online lagi
Bukan mau ngetik kerjaan
E-mail tugas diserahkan
Tapi malah buka facebook
Padahal face masih ngantuk
Beler kayak orang mabuk
Pala naik turun ngangguk-ngangguk
Sambil ngedownload em pe tri
Colok i pod usb kiri
Ngecekin postingan forum
Apa ada balesannye? … belum!
biar belum sikat gigi belum mandi
Tapi kalo belum on line paling anti
liat friendster myspace, youtube
Me and him, everybody you too … “
Jika diteruskan mencermati lirik lagu tersebut kurang lebih dapat menggambarkan kecenderungan banyak orang sekarang, tak pandang ia anak-anak, remaja, dewasa, atau bahkan tua. Yang ada dalam benak banyak orang ketika tersadar dari sejenak terlelap tidur, kurang lebih adalah sudah berapa banyak Tweet hari ini? Sudah berapa banyak komen atas update status tadi?
Aktivitas harian pun tak jauh dari isi lirik lagu tersebut, sudah update status meskipun baru bangun dan belum mandi. Mau tidur pun bawa BlackBerry, mana tahu ada update teman yang penting.  Tidak hanya itu, ke toilet pun banyak orang membawa smartphone, melakukan tweet atau update status di toilet bukan hal aneh. Malahan ada status teman yang berbunyi “Otw toilet”.

Banyak manfaat yang bisa dihasilkan melalui sosial media, seperti teman teman saya yang banyak membuka toko online, menyalurkan kreatifitas kita, melakukan gerakan gerakan sosial dan banyak hal yang kita perbuat melaui sosial media.
Sebagai contoh pada pemilukada DKI jakarta beberapa waktu lalu, pasangan Jowi-Ahok memenangkan Pemilukada yang pada saat kampanye menggunakan media sosial seperti Twitter dan facebook. Hal ini terbukti ampuh, bahkan Jokowi berhasil meraup suara sekitar 53 persen suara pemilih.

Akhirnya, Obama kembali terpilih menjadi Presiden AS


Obama-Bidden mengalahkan Mitt Romney-Paul Ryan

Barack Obama kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat untuk kedua kalinya. Obama yang diusung Partai Demokrat bersama Joe Bidden berhasil mengalahkan pasangan Partai Republik, Willard Mitt Romney-Paul Ryan, dalam pemilu yang digelar pada Rabu 7 November 2012.

Berdasarkan perhitungan yang dilansir Foxnews, Obama-Bidden memperoleh 275 electoral votes. Sementara pasangan Romney-Ryan, mendapat 203 electoral votes. Untuk memenangkan pemilu, suara minimal yang dibutuhkan 270. Pada pemilihan presiden 2009 lalu, Obama mengalahkan calon dari Partai Republik, John McCain. Kala itu, Obama menjadi Presiden AS ke-44.

Barack Husein Obama lahir di Honolulu-Hawaii pada 4 Agustus 1961. Ayahnya adalah Barack Hussein Obama Sr, berasal dari Kenya. Sedangkan ibunya adalah Ann Dunham, dari Wichita, Kansas. Kedua orangtuanya berpisah saat Obama berusia dua tahun. Ayah Obama kembali ke Kenya, sedangkan ibu Obama menikahi Lolo Soetoro, pria asal Indonesia. Pada 1967 keluarganya pindah ke Jakarta. 

Obama kecil kemudian bersekolah di SD Santo Fransiskus Asisi di Tebet selama tiga tahun. Kemudian pindah ke SD Negeri Menteng 1 sampai berusia sepuluh tahun. Obama kembali ke Honolulu untuk tinggal bersama kakek dan neneknya dan belajar di Sekolah Punahou sejak kelas lima tahun 1971 hingga lulus SMA pada 1979.

Obama kemudian melanjutkan pendidikan Universitas Columbia. Lulus pada tahun 1983 dengan gelar BA. Obama kemudian bekerja selama setahun di Business International Corporation dan kemudian di New York Public Interest Research Group. Pada 1988, Obama meneruskan kuliah ke Fakultas Hukum Universitas Harvard. Dia menjadi laki-laki berkulit hitam pertama yang memperoleh nilai terbaik sepanjang sejarah sekolah itu. Di sekolah ini pula nama Obama mulai berkibar melalui tulisan-tulisannya yang mengkritik rasialisme.

Obama kemudian diangkat sebagai dosen di Universitas Hukum Chicago. Pada 1991, Obama bertunangan dengan Michelle Robinson, teman dekatnya yang juga seorang pengacara. Obama dan Michlelle menikah pada 3 Oktober 1992. Keduanya dikaruniai dua anak perempuan, Malia Ann (1998) dan Natasha (2001).

Karir politik pertamanya dimulai saat pemilihan pemimpin senator bagian negara Illinois pada 1996. Pada tahun 2004 Obama terpilih sebagai senat dari Partai Demokrat di Illionis. Obama kemudian diangkat sebagai juru bicara pada konvensi National di Boston. Kemudian pada 2008, Obama ikut bersaing dalam pencalonan presiden dari Partai Demokrat. Dan akhirnya pada tahun 2009, pada usia ke-44, Obama berhasil menang dalam pemilihan Presiden Amerika. (detik/viva)