Literasi Media

Selasa, 06 November 2012

TEORI UTOPIA TEKNOLOGI

Utopia sebenarnya berangkat dari dua hal, yaitu realita dan harapan. singkatnya, harapan yang ada tidak sesuai dengan realita yang ada. Memang cakupan utopia pada pertama kali adalah tempat, khususnya sebuah negara atau kota (tidak tertutup kemungkinan cakupan yang diperbesar atau dipersempit, maksudnya seperti desa atau bahkan surga), namun muncul utopis-utopis yang menganggap bahwa utopia bukan merupakan sebuah tempat, namun lebih sebagai sebuah tujuan, baik bagi instansi-instansi, maupun perorangan. dari sinilah utopia kemudian dianggap sebagai satu hal yang mungkin untuk dilaksanan. salah satu utopis yang menganggap utopia mungkin adalah Lewis Mumford.

Lewis Mumford sendiri membagi dua jenis utopia berdasarkan asal mula kata utopia. dari eutopos dia menghasilkan teori utopia of reconstruction, sedangkan dari outopos dia menghasilkan teori utopia of escape. keduanya tetap meiliki elemen pendukung utopia, yaitu harapan dan kenyataan. perbedaan dari kedua teori ini hanya berada dari pelaksanaannya saja. jika dalam utopia of reconstruction kenyataan yang ada akan dilawannya melalui tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk mewujudkan harapannya, sedangkan dalam utopia of escape kenyataan yang ada dibiarkannya menang. maksudnya adalah jika ada seorang anak petani yang bermimpi untuk menjadi seseorang dokter, maka dalam utopia of reconstruction tindakan yang diambilnya adalah dengan belajar bersungguh-sungguh dan mencari cara untuk studinya. sedangkan dalam utopia of escape tindakan yang diambilnya adalah pasrah, dan hanya memikirkan mimpinya tersebut tanpa tindakan yang 
nyata.

Ada satu catatan lagi tentang utopia of escape, yaitu ketika memikirkan mimpinya, seseorang bisa saja tidak kuat dengan kenyataannya dan cenderung berbuat anarkis (bunuh diri, dalam ruang lingkup lebih besar bisa berupa terorisme). dan hal ini bisa mengarah juga ke istilah yang masih satu lingkup dengan utopia, yaitu distopia.

( sumber http://pratiwitiwik.wordpress.com/tag/teori-determinisme-teknologi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar